Saturday 11 July 2015

mengagumi sosok oki setiana dewi (Lelaki sholeh untuk perempuan sholehah)

Siapa yang tak kenal Oki Setiana Dewi? Aktris yang mulai di kenal lewat perannya sebagai Anna Althafunnisa di Film Ketika Cinta Bertasbih  (KCB) besutan sutradara Chaerul Umam yang diadaptasi dari novel dengan judul yang sama karya Kak Abik. Oki begitu ia biasa disapa bermain apik dalam film tersebut hingga ia dinobatkan sebagai aktris terbaik dalam Panasonic Award.

Secara personal saya memang tak pernah bertemu dengan Oki, tapi sosoknya begitu membekas di hati saya. Awalnya saya biasa saja ketika melihat aktingnya di KCB. Saya baru nge-fans sama dia setelah membaca bukunya yakni Melukis Pelangi . Dibuku Oki  menulis tentang kisah hidupnya
Dari tulisannya yang renyah dan lugas serta memberi pencerahan itu. Saya mulai sadar kalau Oki adalah artis yang berbeda dan sangat luar biasa. Dia berprestasi di sekolahnya, multi talenta, cantik dan sholihah. Saya ingin memiliki istri seperti dia.  Mengagumi dia dengan segala yang ada padanya, talentanya, kesolihannya. 

Meski sudah menjadi artis ternama ia tetap teguh menjaga auratnya, menjaga pergaulannya, mengajar ngaji di TPA dan majlis taklim. Meski dia orang sibuk, ia tetap mengaji satu juz tiap hari. Jika semua artis perempuan muslim Indonesia seperti Oki, betapa ademnya layar televisi kita. Setiap orang memang punya idealitas masing masing dalam menjalani hidupnya, setidaknya sejak kemunculannya hingga kini ia telah menginspirasi banyak artis dan wanita Indonesia untuk teguh pada jalan-Nya. Oki memang luar biasa.
Tulisan-tulisannya yang membuat saya jatuh hati pada sosok Oki. Entah kenapa saya ini cenderung tak mudah jatuh hati pada sosok secara fisik, tapi hati saya mudah terpaut dengan perilaku orang, atau karena saya interest pada dunia kepenulisan, saya justru sreg dengan orang, berawal dari tulisan-tulisan orang tersebut. Dari tutur  tulisannya, saya baru tahu jika orang-orang itu telah menempati ruang di hati saya. Aneh ya?
Saya pernah berpikir begini, Beruntung ya seorang lelaki yang menikahi Oki, tentu saja. Oki cantik, cerdas, bertalenta dan sholihah. Komplit. Laki-laki mana yang tidak mengidam idamkan dia? Bahkan seorang teman saya pernah dengan jujur mengatakan begini : “Jika aku menikah, aku pengen punya istri seperti Oki Setiana Dewi Za, doakan ya” aku tersenyum mendengar ungkapnya. Dalam hati saya mengucap Amin atas doanya.saya pun ingin mempunyai istri seperti sosok oki
Beberapa hari lalu seorang teman mengabarkan kalau Oki akan menikah. Saya langsung bertanya, “ Siapa suaminya?” atau lebih tepatnya saya penasaran siapa lelaki beruntung itu?  , saya mencari berita tentang pernikahan Oki di internet. Dari berita di internet saya tahu  kalau lelaki beruntung itu bernama Ory Vitrio. Menurut situs itu Ory adalah seorang pengusaha. Perjodohan Oki lewat perantara Dude Harlino yang merupakan teman keduanya.
Dari berita itu pula saya tahu kalau proses perkenalan, ta’aruf hanya satu bulan saja. Tanpa pacaran, tanpa pegang-pegangan, tanpa cium-ciuman seperti artis kebanyakan. Mereka berdua memang figur artis yang langka. Bahkan Oki pun menolak pree weeding sebelum ijab kabul di gelar.
Seperti kisah yang pernah saya baca di bukunya, Oki menyerahkan sepenuhnya urusan jodohnya pada ayahnya. . Bagaimanapun juga yang berhak menikahkan seorang anak perempuan adalah ayahnya.
Melihat Oki dan Ory saya juga semakin yakin kalau Allah benar-benar menyiapkan jodoh terbaik untuk kita. Yang pas di hati orang tua dan hati kita. Dari mereka saya juga memantapkan diri, bahwa untuk berjodoh dengan seseorang tak perlu diawali dengan hal-hal yang belum di halalkan. Semisal saling menggoda atau pacaran. Oki dan Ory menyatu, tanpa saling menggoda, tanpa pacaran namun mereka tetap menikah juga kan?
Kalau memang berjodoh pasti kita akan menikah dengan dia, tergantung kita, mau mengawalinya dengan cara bagaimana. Dengan yang syar’i atau yang menyalahi aturan Illahi. Saya hanya meyakini satu hal, jika diawali dengan kebaikan maka juga berujung kebaikan. Menikah sekarang atau nanti itu sudah dituliskan Illahi. Lelaki sholih untuk perempuan sholihah. Tugas kita sekarang adalah mensholihakan diri dan mempertebal ilmu. Biarkan skenario Allah yang mempertemukan kita dengan dia.

1 comment: