Deggg! ahhh, saya serupamu teman… aku juga memahamimu yang baru tahun ini berlebaran tanpa Ayah. Kita sama. hanya rentang waktu yang bernama lama menjadi pembeda.
Selamat hari
raya idul fitri. meski terasa kurang komplit dan
meriah.
Bicara soal
komplit, ini adalah tahun ke 7 lebaran saya terasa tidak lengkap. ada
yang hilang. Ayah saya yang “hilang”. 7 tahun lalu beliau meninggal.
Tepat di hari 10 bulan puasa. Ah, semoga khusnul khotimah dan dilapangkan
jalan beliau ya? :)
Pagi lebaran
selalu menjadi moment yang membuat saya selalu ingat beliau. tapi ketika lebaran begini ada banyak hal yang
membuat saya mengingat beliau. Salah satu yang selalu saya perhatikan di
pagi lebaran adalah saat takbir berkumandang dan udara sejuk menyeruak
masuk ke dalam rumah. Sebelum sholat kami biasa sarapan terlebih dulu.
Ayah dengan sepiring lontong opor dan sekerat daging ayam, dan makan
dengan lahap sebelum sholat. 7 tahun ini pemandangan seperti itu tidak
pernah saya lihat.
Apakah saya
sedih? tentu saja. Tapi tidak sesedih yang anda kira. Lama-lama saya
terbiasa, walau sangat rindu namun sedih
dan hampa. Betapa tidak kini saya dan keluarga tak bisa lagi bersimpuh
di kaki ayah untuk memohon maaf pada hari lebaran sebagaimana biasa
dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya. Itulah momen yang paling terindah
saat lebaran ketika ayah masih bersama keluarga.
Aku sangat merindukan seorang ayah yang telah membimbingku sehingga saya dapat bertahan hidup hingga hari ini, Betapa rindu pada sosok seorang ayah yang begitu giat dalam mendidik semua anak-anaknya, Kegigihannya dalam mencari nafkah untuk dapat membesarkan ke 4 anaknya tanpa pernah mengeluh, walau keadaan sering sakit-sakitan tetap sabar dan semangat dalam memenuhi kewajibannya.
Tuhan sudah mengatur semuanya, dan skenario hidup yang kami alami adalah seperti itu. Allahu Akbar, Allah masih memberi kesempatan kepada saya untuk berhari raya bersam- sama
Tentu saya tidak perlu larut dalam kesedihan. Dunia ini fana. Kehidupan ini ada saat datang dan saatnya pergi. Mungkin inilah suratan takdir yang harus dijalani setiap manusia.
Sekarang hanya doa yang bisa saya panjatkan kepada mereka. Ya Allah, ampunilah dosa-dosa ayah, lapangkanlah kuburnyadi alam barzah, dan masukkanlah ke dalam syurga-Mu. Amiin.
No comments:
Post a Comment