Friday 3 July 2015

penyesalan

Entah setan apa yang merasukiku,
hingga aku berani menganggap hidup
ini tak berarti lagi ketika waktu
mempertemukanku dengan penyesalan.
Aku sendiri, mengurung diri di dalam
kamar pengab tanpa bisa terlelap.
Dengan slow motion berbagai
kebodohan di masa lalu memutari
kepalaku. Segala kesalahanku yang
membuatku merasa bahwa
kehidupanku saat ini menjadi buruk
karenanya. Aku menangis, mengiba
kepada Tuhanku. Berdoa...
menguraikan harapan yang kutahu
takkan pernah Dia wujudkan.
Memohon permintaan yang kutahu
takkan pernah Dia kabulkan. Yaitu
kembali mendatangi masa laluku. Dan
entah bagaimana aku harus
menceritakan tentang para sahabat
yang ada di dalam diriku. Para sahabat
yang membuatku terkesan gila kala aku
berbincang dengannya. Mereka
menguatkanku, dengan melontarkan
kata-kata;
Meski telah kering air matamu,
meski telah parau suaramu,
takkan pernah mampu kau
memutar waktu! Sudahlah...
jangan kau terus tengok ke
belakang! Tengoklah ke depan! Di
depan tidak ada apa-apa. Dan
selamanya takkan pernah ada apa-
apa jila kau terus meratapi masa
lalumu!
Setiap langkah semestinya
memberi arti. Bahkan setiap
kekejian yang kau perbuat. Kita
takkan pernah mengetahui arti
kebenaran tanpa adanya
kesalahan. Maka tak perlu kau
risaukan kesalahan yang telah kau
lakukan! yang perlu kau takutkan
adalah mengulangi kesalahan itu
di masa mendatang. Maka jadikan
kesalahan di masa lalumu sebagai
sebuah media untukmu lebih
berhati-hati melangkah ke depan.
Aku terhenyak, namun belum beranjak
dari kamarku. Dan terlontar lagi kata-
kata;
Anggap saja saat ini kau tengah
berada di masa lalu. Dan mulailah
perbaiki segala kesalahan-
kesalahanmu. Bukankah lebih baik
terlambat daripada tidak sama
sekali !
Akupun segera beranjak dari
kamarku... Menyambut pagi, memulai
hari di temani secangkir kopi dan sebatang rokok
Nikmat sekali !

No comments:

Post a Comment