Sunday, 26 July 2015

selamat ulang tahun sobat (siti moshimoshi )


selamat ulang tahun...........................!!!!!
happy brithday.................................!!!!
met milad.........................................!!!!
hari ini tepat temanku berulang tahun ! dialah temanku siti maryati yang punya akun facebook siti moshimoshi ,,saya memanggil dengan sebutan teh siti !sengaja saya menulis tentang dia,karena teh siti teman,kawan,sahabat yang luar biasa bagi saya,,! saya mengenal dia  karena satu perkejaan dengan saya yaitu di PT.Kalbe Morinaga Indonesia.Dia sangat berbeda dengan perempuan di tempat saya kerja.Dia orangnya dewasa,simple,jarang mengeluh,peduli teman,dan yang sangat saya kagum sangat peduli terhadap keluarganya.Oooh,,ya lupa saya sama teh siti ada satu kesamaan kita sama penyayang kucing,tiap hari pasti selalu ngobrol soal kucing,,dia memiliki banyak sekali kucing.Satu lagi satu kesamaan sama dia ,kita mempunyai hobi nulis mungkin kita ingin jadi penulis,,,aamiiin!!Saya masih punya karya dia lebih tepatnya sebuah cerpen ,saya masih menyimpannya.Menurut saya dia berbakat menjadi seorang penulis tinggal di tekuni dan selalu optimis.Soal kerjaan teh siti paling perfect diantara  perempuan yg lainnya,dia sangat rajin ,giat dan kalau sift malam dia jarang keliatan mengantuk,,hebat,,,! saya tak menyangka dia habis kontrak,,hmmm saya sedikit kesal, orang rajin  kenapa tidak bisa di pertahankan ,,dimana management sebuah perusahaannya!?? mungkin belum rezekinya di PT .Kalbe Morinaga Indonesia.Saya yakin orang seperti dia suatu saat sukses di luar sana!dan saya berharap kita bisa silaturahmi di luar pekerjaan!
doa saya di hari ulang tahunnya semoga sukses di luar sana , selalu jadi teh siti apa adanya dengan kesederhanaanya,dan mendapat jodoh yang bisa membimbing dunia dan akhirat,,Insya Allah perempuan yang baik akan mendapatkan laki laki yang baik pula,,aamiiin!

Sang kuasa adil .
Memberi kita kehidupan mulia .
Teman yang mengerti keadaan .
Menuang keikhlasan .
Menimbun kebencian .
Membendung kesedihan .
Mencerahkan keceriaan .
Semua berarti .

Kelak saat kita berpisah nanti .

silaturahmi kita tetap terjaga

dalam umur yang sudah ditentukan sang kuasa .
Keikhlasan masa lalu itu muncul .
Karena sosok seorang teman sepertimu .
Bagiku sangat lah spesial .
Dari yang tidak kenal
lalu berkenalan .
Karena keramahan .
Terima kasih kamu telah mau menerimaku sebagai seorang teman .

·   
      SELAMAT ULANG TAHUN  (siti moshimoshi )



 

Wednesday, 15 July 2015

sudah sekian tahun lebaran tak bersama ayah

Ini kali ke 7 saya berlebaran tanpa ayah tercinta. Sudah berusaha saya  tepis, tapi ternyata… ya, melankolislah yang menghujam sadis. Di tambah seorang teman saya  beberapa jam yang lalu menulis di status updatenya “lebaran telah tiba… aku merindukanmu, Ayah.
Deggg! ahhh, saya serupamu teman… aku juga memahamimu yang baru tahun ini berlebaran tanpa Ayah. Kita sama. hanya rentang waktu  yang bernama lama menjadi pembeda.
 Selamat hari raya idul fitri. meski terasa kurang komplit dan meriah.
Bicara soal komplit, ini adalah tahun ke 7 lebaran saya terasa tidak lengkap. ada yang hilang. Ayah saya yang “hilang”. 7 tahun lalu beliau meninggal. Tepat di hari 10 bulan puasa. Ah, semoga khusnul khotimah dan dilapangkan jalan beliau ya? :)
Pagi lebaran selalu menjadi moment yang membuat saya selalu ingat beliau. tapi ketika lebaran begini ada banyak hal yang membuat saya mengingat beliau. Salah satu yang selalu saya perhatikan di pagi lebaran adalah saat takbir berkumandang dan udara sejuk menyeruak masuk ke dalam rumah. Sebelum sholat kami biasa sarapan terlebih dulu. Ayah dengan sepiring lontong opor dan sekerat daging ayam, dan makan dengan lahap sebelum sholat. 7 tahun ini pemandangan seperti itu tidak pernah saya lihat.
Apakah saya sedih? tentu saja. Tapi tidak sesedih yang anda kira. Lama-lama saya terbiasa, walau sangat rindu namun sedih dan hampa. Betapa tidak kini saya dan keluarga tak bisa lagi bersimpuh di kaki ayah untuk memohon maaf pada hari lebaran sebagaimana biasa dilakukan pada tahun-tahun sebelumnya. Itulah momen yang paling terindah saat lebaran ketika ayah masih bersama keluarga.

Aku sangat merindukan seorang ayah yang telah membimbingku sehingga saya dapat bertahan hidup hingga hari ini, Betapa rindu pada sosok seorang ayah yang begitu giat dalam mendidik semua anak-anaknya, Kegigihannya dalam mencari nafkah untuk dapat membesarkan ke 4 anaknya tanpa pernah mengeluh, walau keadaan sering sakit-sakitan tetap sabar dan semangat dalam memenuhi kewajibannya.

Tuhan sudah mengatur semuanya, dan skenario hidup yang kami alami adalah seperti itu. Allahu Akbar, Allah masih memberi kesempatan kepada saya untuk berhari raya bersam- sama
Tentu saya tidak perlu larut dalam kesedihan. Dunia ini fana. Kehidupan ini ada saat datang dan saatnya pergi. Mungkin inilah suratan takdir yang harus dijalani setiap manusia.

Sekarang hanya doa yang bisa saya panjatkan kepada mereka. Ya Allah, ampunilah dosa-dosa ayah, lapangkanlah kuburnyadi alam barzah, dan masukkanlah  ke dalam syurga-Mu. Amiin.

Tuesday, 14 July 2015

Ungkapan kalimah "Subhanallah" sering tertukar dengan ungkapan "Masya Allah"


Ungkapan dzikir atau kalimah thayyibah “Subhanallah” sering tertukar dengan ungkapan “Masya Allah”. Ucapkan “Masya Allah” kalau kita merasa kagum. Ucapkan “Subhanallah” jika melihat keburukan. - See more at: http://www.arrahmah.com/kajian-islam/ungkapan-kalimah-thayyibah-subhanallah-sering-tertukar-dengan-ungkapan-masya-allah.html#sthash.NUmWdER2.dpuf

Kata Subhanallah yang berarti "Mahasuci Allah" dan kata Masyaallah yang berarti "Allah telah berkehendak akan hal itu", dua kata yang sudah tidak asing kita dengar sering diucapkan dalam keseharian bila orang sedang merasa takjub melihat sesuatu yang luarbiasa, melihat istri yang cantik, kaget karena melihat sesuatu yang mengerikan, atau mendengar hal-hal yang kurang menyenangkan.

Dua kata ini tentu memiliki nilai tersendiri bila dibandingkan kalau kita hanya mengucapkan kata-kata biasa seperti "amboi... indahnya" bila melihat pemandangan yang indah atau umpatan-umpatan yang tak pantas bila melihat hal yang kurang menyenangkan.

Kebanyakan masyarakat indonesia mengucapkan "Subhanallah" ketika melihat atau mengalami hal-hal yang menakjubkan dan menyenangkan dan akan mengucapkan "Masyaallah" saat mengalami kejadian yang kurang menyenangkan atau keburukan

Pernah ada orang indonesia yang bercengkrama dengan muslim asli Arab, karena takjub dan berniat memuji orang Arab tersebut dia pun berucap "Subhanallah" , tapi apa yang dikatakan muslim arab tersebut?

(kurang lebih dalam bahasa indonesianya)
“Astaghfirullahal 'adzhim, maaf ustad kalau ada yang bathil dalam diri & ucapan saya tolong segera diluruskan!"

Nah ternyata muslim Arab tersebut menganggapnya berbeda dari yang kita harapkan. Lalu..bagaimana seharusnya letak pengucapan yang benar?

Subhanallah diucapkan saat mendengar atau melihat hal buruk/jelek, ucapkan "Subhanallah" sebagai penegasan bahwa Allah Mahasuci dari keburukan tersebut.

Dalam Al-Quran, ungkapan Subhanallah digunakan dalam menyucikan Allah dari hal yang tak pantas (hal buruk), misalnya
“Mahasuci Allah dari mempunyai anak, bahkan apa yang ada di langit dan bumi adalah kepunyaan Allah; semua tunduk kepada-Nya”, juga digunakan untuk mengungkapkan keberlepasan diri dari hal menjijikkan semacam syirik (QS. Al Baqarah(2) : 116).

Masyaallah bila seseorang melihat hal yang baik dan indah. Ekspresi penghargaan sekaligus pengingat bahwa semua itu bisa terjadi hanya karena kehendak-Nya.

“Dan mengapa kamu tidak mengucapkan tatkala kamu memasuki kebunmu “Maasya Allah laa quwwata illa billah” (sungguh atas kehendak Allah semua ini terwujud, tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah). Sekiranya kamu anggap aku lebih sedikit darimu dalam hal harta dan keturunan?” (QS. Al-Kahfi: 39).

Dengan mengetahui perbedaan penggunaan dua kata ini tentu akan memberikan makna yang lebih baik dalam pergaulan dengan sesama muslim maupun dalam usaha mendapatkan rahmat karena selalu mengingat Allah SWT dalam berbagai kesempatan dan situasi. Wallahu’alam

Memang hal ini tidak diajarkan di sekolah (pengalaman saya), tapi ini saya dapatkan di sebuah kultum . Ternyata banyak yang baru tahu kalau selama ini keliru. Jadi jangan kebalik lagi ya teman, antara subhanallah dan masyaallah

Monday, 13 July 2015

SATU NAMA YANG SULIT DI LUPAKAN "OSANSA 45"



Awal dari sebuah kebangkitan ketika seseorang merasa sudah tidak mampu lagi untuk bangun, ketika dia merasa sudah paling lemah dihidupnya. Saat itu jugalah sebuah kesetiaan datang menghampiri dengan membawa sekeping kenangan yang tak akan mungkin bisa terlupakan, hingga kepingan itu memudar menjadi pecahan debu. Kata itu lah yang paling pantas untuk kita renungkan, untuk sebuah PERPISAHAN yang mengenang.
Tidak hanya itu, sebuah awal pertemuan bisa menjadikan kita sebuah akhir dari perpisahan.
Banyak orang berpendapat bahwa perpisahan itu sebuah waktu dimana kita akan kehilangan seseorang yang pernah kita temui, seseorang yang mungkin sudah menjadi bagian dari hidup kita. Namun OSIS SMA NEGERI 1 CIKAMPEK(OSANSA 45), berpendapat dan menyimpulkan hingga akhirnya mendefinisikan makna dari perpisahan yang sesungguhnya. Perpisahan yang sesungguhnya disini adalah, waktu maupun moment awal yang mempertemukan kita kepada keindahan yang sudah di bungkus rapi selama 3 tahun.
Namun dari kesemuanya menjadi seorang pengurus OSIS dan anggota
Indahnya persahabatan kadang tak terasa saat masih bersama, mungkin tertutup oleh semangat, dihangatkan kebersamaan, dan dibuaikan oleh rutinitas. Namun akan datang suatu masa, disaat raga berpisah jauh, hati memanggil rindu, merayu jiwa memutar balik berbagai kisah, kisah indah bertabur kenangan, mimpi, semangat, kebersamaan, dan cinta.
Ini tentang sahabat-sahabat saya ketika SMA. Sahabat yang menjadi teman dalam bermimpi dan berbagi, berjuang dan menyemangati, bercita-cita, berlari, dan saling menasehati agar diri menjadi lebih baik dari hari kehari.
Kami berasal dari  latar bermacam-macam, mempunyai hobi yang beragam, minat yang tak serupa, dan karakter yang bervariasi.
Jika ditanya tentang hobi, maka diantara kami ada yang lihai bermain bola, ada pemain basket, badminton, bahkan yang tak suka olahragapun ada. Soal minat, diantara kami ada penggila Fisika, penggemar Matematika, pecinta Kimia, ahli Kebumian,pembaca novel, kutu komik, dan bahkan pengamat ekonomi dan politik juga ada. Kalau berbicara karakter, diantara kami ada pejuang dan pekerja keras, pemalas dan penunda-nunda, pendiam dan pendebat, bahkan pentidurpun ada.
Dengan minat dan karakter yang beragam itu tak heran jika cita-cita kami menjadi bermacam-macam. Ada yang ingin jadi ilmuan, dokter, pengusaha, penulis dan bahkan seorang bupatipun ada. Namun semua perbedaan itu tak menjadi penghalang kami untuk senantiasa bersama dan berjuang.
Kami  ibarat sebuah perkumpulan kecil yang tertata rapi. Mempunyai ketua, wakil, bendahara, sekertaris, dan juga seksi-seksinya. Meskipun kadang itu hanya simbolis, tapi setidaknya itu membuat kami lebih teratur dalam melangkah dan berlari. Berlari, itulah yang sering kami lakukan dalam kelompok ini, ya berlari mengejar mimpi.
Tiga tahun, masa itu tak begitu lama. Namun ada sejuta kenangan yang terjadi di dalamnya. Terlebih kenangan bersama sahabat-sahabat tercinta.
Seperti yang kami sampaikan diawal, terkadang saat bersama, banyak terjadi kisah indah namun tak disadari. Kisah itu baru disadari saat ia telah menjadi kenangan, saat ia telah belalu lama, saat pemilik kisah bertamu kembali dirumah masa lalunya.
Persahabatan kami pun demikian. Saat saya mengingat-ngingat masa itu, ternyata banyak hal yang dapat kami lakukan dan capai bersama. Hal-hal yang tak begitu disadari saat terjadi, hal-hal yang terlupa karena rutinitas yang terlalu padat. Hal-hal yang bisa dibilang, menakjubkan. Jika mengingatnya, rasanya saya tak bisa percaya dengan apa yang telah kami lakukan.



Saya masih ingat bagaimana kami berkumpul setiap minggunya untuk membahas rencana kedepan, mengevaluasi apa yang telah terjadi, atau sekedar membincangkan teman yang lagi futur.
Di lain waktu, terkadang kami berkumpul hanya untuk makan bersama saja. Dengan tambahan makanan sekedarnya membuat makanan sederhana menjadi lebih enak saat disantap bersama. terlebih jika yang memasak adalah kami sendiri, hehe.


Ada masanya kami lemah dan tak bergairah, tapi saat itulah akan ada sahabat yang datang memotivasi. Ada kalanya kami bertengkar antar sesama, tapi tak menunggu lama akan ada jalan untuk berdamai. Ada masanya kami sibuk sampai tak punya waktu untuk berkumpul, namun dibanyak kesempatan kami menghabiskan waktu untuk bercanda mesra.

Kami, dengan segala kekurangan kami, bisa dibilang berhasil melengkapi satu sama lainnya. Kami, dengan segala perbedaan kami, bisa dikata mampu menciptakan kebersamaan yang indah.
Kawan, satu hal yang tak pernah saya lupakan dari persahabatan itu.Sahabat, di manapun kalian berada, melalui tulisan ini, semoga rasa rindu dan terimakasih saya bisa tersampaikan. Jika di antara kalian ada yang sempat membaca tulisan ini, mohon disampaikan kepada sahabat-sahabat lainya. Semoga kita bisa berjumpa kembali di puncak kesuksesan, aamiin.


"Sahabat itu adalah air, meskipun emas lebih berharga daripada air, tapi faktanya manusia lebih membutuhkan air melebihi emas"
Punya sahabat itu indah. Terlebih yang berlari bersama dalam menggapai mimpi. Indahnya perjuangan dan pengorbanan ada dalam kebersamaan. Tertawa, tersenyum, bahagia dan bahkan menangis akan lebih indah jika bersama. Bersama kita bisa, bersama kita gapai impian.
Mimpi yang tinggi tentunya memerlukan perjuangan yang keras, pengorbanan yang besar, serta sahabat-sahabat yang tangguh. Sahabat yang mau bermimpi, bangun, kemudian berlari bersama mewujudkan mimpi, impian dan cita-cita itu. Sahabat yang mau lelah bersama, menangis bersama, dan akhirnya tersenyum bahagia bersama pula.
TETAPLAH SELALU ADA DI HATI KALIAN OSANSA 45,,,,,,!!!!!!!

Bersama kita menapak asa
Menapak asa dalam balutan air mata
Menapak asa dalam balutan canda tawa
Merajut makna meniti kisah kasih
Mengikat rasa menjalin bakti
Dari kami yang menatap pada harum wajahmu
Kata persahabatan
Teladan dalam senyum sapa
Jangan lupakan masa indah "OSANSA 45"
Kebaikan menjadi pelajaran berharga
Takkah kau rindukan segala memori yang bagai
Goresan dalam sebuah catatan diary??
Apakah jua kau merasakan hal yang serupa ??
Mengenai perasaan yang tengah berkecamuk di hati
Dalam doa ku berharap
Kita kan bertemu di kemudian hari
                                                       Dan takkan terpisah seperti saat ini..




TETAPLAH SELALU ADA DI HATI KALIAN OSANSA 45,,,,,,!!!!!!!

Mengagumi Marwa El-Sherbini ( PEJUANG HIJAB )

''Berawal saya mendengar cerita dari ustadzah oki setiana dewi tentang sosok alm Dr. Marwa El-Sherbini!Pernahkah anda mendengar berita memilukan yang menceritakan tentang pembunuhan sadis? Menusuk-nusuk korbannya berkali-kali hingga mati, dan itu dilakukan di depan umum, bahkan di depan keluarganya!!"

Bagaimana mungkin? Siapakah Marwa El-Sherbini ini sebenarnya?
Dr. Marwa El-Sherbini adalah seorang peneliti farmasi dan pemain handball asal Mesir yang berusia 32 tahun dan berparas sangat cantik. Ia hijrah dari Mesir ke Jerman pada tahun 2005 untuk mengikuti suaminya, Elvi Ali Okaz, yang meneruskan kuliahnya setelah mendapatkan beasiswa kandidat Doktor dari Lembaga Max Planck Institute for Molecular Cell Biology and Genetics. Pada awalnya mereka berdua tinggal di Bremen, namun kemudian pindah ke Dresden pada tahun 2008. Setelah ia, anaknya, dan suaminya menetap di Dresden, kehidupan mereka tidaklah seperti yang mereka harapkan. Dresden rupanya bukanlah kota yang ramah terhadap kaum muslim, terlebih lagi terhadap seorang Muslimah berkerudung. Mereka mendapatkan cobaan berupa seorang tetangga yang sangat membenci Islam. Orang itu, sebut saja Alex W. (namanya ditutupi oleh pengadilan Jerman dan kemudian oleh mereka disebut Alex W. untuk melindungi ‘manusia laknat’ tersebut) pria keturunan Jerman-Russia berusia 28 tahun yang setiap saat memberikan cacian dan makian “Teroris”, “Pembantai”, “B**ch”, dll. kepada Marwa El-Sherbini. Bahkan cacian dan makian tersebut dilontarkan oleh ‘manusia laknat’ itu di tengah keramaian Kota Dresden, dan dilihat oleh orang-orang sekitarnya, namun tak ada satupun yang menolong Marwa. Bahkan beberapa kali pula sang ‘manusia laknat’ itu menarik-narik kerudung yang Marwa kenakan untuk mencoba melepaskannya di depan umum, dan Marwa pun membela dirinya.

Setelah kejadian itu, Marwa melaporkan ‘manusia laknat’ itu ke polisi, dan akhirnya diadili. Kemudian pengadilan memutuskan bahwa ‘manusia laknat’ itu bersalah atas tuduhan tindakan rasialis dan didenda sebesar 780 € (Euro). Namun, sang ‘manusia laknat’ itu ternyata tidak mau menerima hasil persidangan dan mengajukan banding. Banding di terima, dan dari persidangan itulah kejadian tragis ini dimulai (1/7/2009). Saat itu, Marwa yang sedang bersaksi ditikam oleh ‘manusia laknat’ itu dari depan dan itu dilakukan berulang-ulang sebanyak 18 kali dalam waktu 30 detik! Yang lebih memilukan kejadian itu disaksikan langsung oleh anaknya yang baru berusia 3 tahun, dan saat suaminya hendak menolong, ia pun ikut ditikam dan ditembak oleh polisi penjaga persidangan. Sampai saat ini tidak diketahui apakah tembakan itu disengaja atau meleset yang seharusnya sasarannya adalah sang ‘manusia laknat’ tersebut. Marwa pun meninggal seketika setelah menerima 18 kali hujaman pisau tersebut. Sementara suaminya mengalami pendarahan kritis karena tertembak dan tertusuk pisau ‘manusia laknat’ itu di bagian paru-parunya.

Kejadian yang sungguh memilukan bagi umat muslim di seluruh dunia. Marwa El-Sherbini, seorang muslimah yang menjaga jilbabnya dari tangan kotor seorang ‘manusia laknat’ yang mengalami penyakit Islamofobia. Dan kini ia telah meninggal dalam keadaan Syahid. Syahid karena mati saat mempertahankan kehormatannya, syahid karena mati saat mempertahankan kandungannya, dan syahid karena mati saat mempertahankan imannya.
Jenazah Marwa El-Sherbini ditandu ribuan orang saat tiba pertama kali di Mesir


Apakah kisah ini berhenti di situ saja? Tidak!

Ternyata pihak berwajib Jerman malah menutup-nutupi masalah ini!! Tidak ada sekalipun media Eropa yang menjadikan kasus pembunuhan paling sadis di Eropa ini sebagai Headline!!

Dan bahkan kita hampir tidak pernah mendengarnya dari media-media lokal Indonesia!! 

saya sebagai kaum adam , tidak akan pernah melupakan perjuanganmu. Allahuakbar!!
Dan kini setiap tanggal 1 Juli diperingati sebagai HARI JILBAB INTERNASIONAL. untuk mengenang kepergian beliau.








 

Saturday, 11 July 2015

mengagumi sosok oki setiana dewi (Lelaki sholeh untuk perempuan sholehah)

Siapa yang tak kenal Oki Setiana Dewi? Aktris yang mulai di kenal lewat perannya sebagai Anna Althafunnisa di Film Ketika Cinta Bertasbih  (KCB) besutan sutradara Chaerul Umam yang diadaptasi dari novel dengan judul yang sama karya Kak Abik. Oki begitu ia biasa disapa bermain apik dalam film tersebut hingga ia dinobatkan sebagai aktris terbaik dalam Panasonic Award.

Secara personal saya memang tak pernah bertemu dengan Oki, tapi sosoknya begitu membekas di hati saya. Awalnya saya biasa saja ketika melihat aktingnya di KCB. Saya baru nge-fans sama dia setelah membaca bukunya yakni Melukis Pelangi . Dibuku Oki  menulis tentang kisah hidupnya
Dari tulisannya yang renyah dan lugas serta memberi pencerahan itu. Saya mulai sadar kalau Oki adalah artis yang berbeda dan sangat luar biasa. Dia berprestasi di sekolahnya, multi talenta, cantik dan sholihah. Saya ingin memiliki istri seperti dia.  Mengagumi dia dengan segala yang ada padanya, talentanya, kesolihannya. 

Meski sudah menjadi artis ternama ia tetap teguh menjaga auratnya, menjaga pergaulannya, mengajar ngaji di TPA dan majlis taklim. Meski dia orang sibuk, ia tetap mengaji satu juz tiap hari. Jika semua artis perempuan muslim Indonesia seperti Oki, betapa ademnya layar televisi kita. Setiap orang memang punya idealitas masing masing dalam menjalani hidupnya, setidaknya sejak kemunculannya hingga kini ia telah menginspirasi banyak artis dan wanita Indonesia untuk teguh pada jalan-Nya. Oki memang luar biasa.
Tulisan-tulisannya yang membuat saya jatuh hati pada sosok Oki. Entah kenapa saya ini cenderung tak mudah jatuh hati pada sosok secara fisik, tapi hati saya mudah terpaut dengan perilaku orang, atau karena saya interest pada dunia kepenulisan, saya justru sreg dengan orang, berawal dari tulisan-tulisan orang tersebut. Dari tutur  tulisannya, saya baru tahu jika orang-orang itu telah menempati ruang di hati saya. Aneh ya?
Saya pernah berpikir begini, Beruntung ya seorang lelaki yang menikahi Oki, tentu saja. Oki cantik, cerdas, bertalenta dan sholihah. Komplit. Laki-laki mana yang tidak mengidam idamkan dia? Bahkan seorang teman saya pernah dengan jujur mengatakan begini : “Jika aku menikah, aku pengen punya istri seperti Oki Setiana Dewi Za, doakan ya” aku tersenyum mendengar ungkapnya. Dalam hati saya mengucap Amin atas doanya.saya pun ingin mempunyai istri seperti sosok oki
Beberapa hari lalu seorang teman mengabarkan kalau Oki akan menikah. Saya langsung bertanya, “ Siapa suaminya?” atau lebih tepatnya saya penasaran siapa lelaki beruntung itu?  , saya mencari berita tentang pernikahan Oki di internet. Dari berita di internet saya tahu  kalau lelaki beruntung itu bernama Ory Vitrio. Menurut situs itu Ory adalah seorang pengusaha. Perjodohan Oki lewat perantara Dude Harlino yang merupakan teman keduanya.
Dari berita itu pula saya tahu kalau proses perkenalan, ta’aruf hanya satu bulan saja. Tanpa pacaran, tanpa pegang-pegangan, tanpa cium-ciuman seperti artis kebanyakan. Mereka berdua memang figur artis yang langka. Bahkan Oki pun menolak pree weeding sebelum ijab kabul di gelar.
Seperti kisah yang pernah saya baca di bukunya, Oki menyerahkan sepenuhnya urusan jodohnya pada ayahnya. . Bagaimanapun juga yang berhak menikahkan seorang anak perempuan adalah ayahnya.
Melihat Oki dan Ory saya juga semakin yakin kalau Allah benar-benar menyiapkan jodoh terbaik untuk kita. Yang pas di hati orang tua dan hati kita. Dari mereka saya juga memantapkan diri, bahwa untuk berjodoh dengan seseorang tak perlu diawali dengan hal-hal yang belum di halalkan. Semisal saling menggoda atau pacaran. Oki dan Ory menyatu, tanpa saling menggoda, tanpa pacaran namun mereka tetap menikah juga kan?
Kalau memang berjodoh pasti kita akan menikah dengan dia, tergantung kita, mau mengawalinya dengan cara bagaimana. Dengan yang syar’i atau yang menyalahi aturan Illahi. Saya hanya meyakini satu hal, jika diawali dengan kebaikan maka juga berujung kebaikan. Menikah sekarang atau nanti itu sudah dituliskan Illahi. Lelaki sholih untuk perempuan sholihah. Tugas kita sekarang adalah mensholihakan diri dan mempertebal ilmu. Biarkan skenario Allah yang mempertemukan kita dengan dia.

"Seorang Ibu akan terus menyayangi anaknya walaupun anaknya telah tumbuh dewasa dan menua, tetapi seorang anak yang sudah dewasa dan berkeluarga, belum tentu sanggup untuk merawat ibunya yang sudah menua dan tidak berdaya".

"Seorang Ibu akan terus menyayangi anaknya walaupun anaknya telah tumbuh dewasa dan menua, tetapi seorang anak yang sudah dewasa dan berkeluarga, belum tentu sanggup untuk merawat ibunya yang sudah menua dan tidak berdaya".

Tulisan ini saya dedikasikan untuk Ibunda tersayang sebagai sosok perempuan inspiratif yang selalu memotivasi saya di dalam mengarungi perjalanan hidup di dunia ini.

Mungkin tidak akan ada yang membantah bahwa Ibu adalah seorang panutan bagi kita semua, jika pun ada yang membantah, mungkin mereka adalah orang-orang durhaka calon penghuni neraka.

Rasanya tak akan cukup kata-kata untuk menuliskan tentang sosok Ibu. Meskipun demikian, melalui tulisan ini saya mencoba untuk membongkar kembali memori-memori kenangan bersama Ibu.

Jauh raga tetap ku ingat, dekat raga selalu ku dekap. Hal ini yang saya lakukan di tengah sibuknya rutinitas dewasa ini. Saat ini usia Ibu 50 tahun, semakin bertambah usia Ibu, saya lihat wajahnya semakin menua dan mulai mengeriput, namun semangat hidup dalam memberikan kasihsayang terhadap keempat  anaknya tak pernah pudar, masih sama sejak dulu.

Secara fisik, mungkin Ibu tak sekuat seperti dulu ketika ia masih muda. Namun, itu tidak berlaku bagi kekuatannya untuk selalu ikhlas mendoakan ketiga anaknya sampai saat ini.

Dalam pendidikan, pada zamannya, Ibu saya bukanlah lulusan sarjana, bukan pula perempuan yang hidup bergelimang harta. Setahu saya, Ibu selalu hidup sederhana. Maklum, kami tidak dilahirkan dari garis keturunan keluarga kaya raya. Namun, dalam pandangan objektif saya, Ibu pandai, gigih dan sabar di dalam mendidik keempat anaknya. Mendidik dengan hati, bukan dengan mencaci, selalu memotivasi anak-anaknya, selalu memaafkan meski hatinya pernah merasa tersakitkan.

Sebagai anak ketiga dari empat bersaudara, saya  sangat dekat kepada Ibu..

Saya sangat kagum adalah, Ibu tidak pernah mengeluhkan sikap dari anak - anaknya. Di sini saya menilai, bahwa Ibu adalah sosok pecinta anak-anaknya yang benar-benar mulia. Betapa tidak, selain adanya peran Ayah, Ibu juga memiliki peran yang sangat kuat di dalam menyekolahkan keempat anaknya.

Tetapi, dalam pandangan kritis saya, bahwa seorang anak sering lupa terhadap peran-peran Ibu yang sejak dulu selalu mendoakan agar anak-anaknya menjadi orang-orang sukses dan berpenghasilan serta mampu menafkahi kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Seringkali saya berpikir, ketika kedua orangtua sudah menyekolahkan anak-anaknya hingga taraf pendidikan yang tinggi, agar mampu untuk berilmu dan berpikir lebih baik dan maju, sebagai anak kita sering lupa akan makna dari pendidikan yang telah kita dapat melalui biaya pendidikan yang bersumber dari keringat orangtua.

Tidak adil rasanya ketika kita sudah mampu menerapkan hasil dari pendidikan di dalam pekerjaan, dan kita telah mendapatkan gaji, justru uang tersebut lebih mendominasi untuk menafkahi istri. Itu dalam pandangan saya, mungkin hal ini yang saya lihat terjadi kepada  teman - teman saya yang sudah menikah. Mereka lebih dominan memerhatikan istri mereka, padahal ketika belum menikah, sejak kecil mereka adalah sumber prioritas dari berbagai pemenuhan kebutuhan di rumah, termasuk ketika saya masih kecil. Ibu selalu mengutamakan hal-hal untuk anak-anaknya, seperti membelikan susu, pakaian, perlengkapan sekolah dan mengaji, dan lain-lainya. Tulisan ini tidak untuk menempatkan sudut pandang tendensius, tetapi saya berupaya untuk memberi suatu penggambaran dari realitas yang terjadi di dalam keluarga, dan mungkin juga hal seperti ini banyak dialami dan dirasakan oleh kaum Ibu di bangsa ini.

Dan saat ini saya semakin merasa, betapa beratnya perjuangan Ibu untuk mendidik kami. Memang tidak seperti apa yang saya dapat di dunia akademik. Tetapi lebih dari itu, saya mendapat pendidikan langsung dari hati Ibu untuk membangun bagaimana cara berpikir dan merasa melalui kasihsayangnya. Sudah selayaknya dalam kondisi dan situasi apa pun Ibu harus menjadi yang utama di dalam kehidupan kita.
"Jika perempuan atau pun istri mencintai kita dari mata sampai ke hati, namun Ibu mencintai kita dari hati, rahim, dan bahkan sejak sebelum mengetahui bagaimana rupa dan bentuk kita". Jika Ibu tidak melahirkan dan mendidik saya sampai saat ini, mungkin saya tidak bisa menuliskan cerita tentangnya.

Ibu dalam kehidupanku
Seorang ibu adalah sesosok perempuan yang begitu sangat ku kagumi dan ku sayangi . Ia mampu menjadi sesosok guru dan teman terbaik untuk . semua keindahan yang ada di dunia , Tak mampu menandingi keindahan itu . Bagi saya ibu adalah segalanya .
Kedudukan ibu begitu sangat mulia bahkan islam , agama saya menjelaskan kedudukan nya itu .Sebuah Hadist Berkata “ Surga itu ada di bawah kaki ibu “ .
Allah memberi ke istemawaan itu untuk sesosok yang biasa saya sebut malaikat cinta itu . Keindahan puisi yang pernah saya  buat untuk nya tak dapat mewakili seluruh perasaan cinta untuknya . Perasaan ini begitu besar padanya .
Berbagai tokoh-tokoh besar yang ada di negeri kita di damping oleh sosok lembut itu , Bukan hanya itu Seniman kita seperti Melly Goeslow , Ungu dan penyanyi lainnya pernah membuat syair lagu yang begitu indah . Dan jujur ketika ku mendengarkan syair cinta itu butiran mutiara bening membasahi pipihku .
Lagu yang paling menjadi favorit saya  adalah Bunda dari Melly Goeslow . Bagaimana dengan kalian punya lagu favorit lainnya tidak ???
setiap orang mempunyai banyak pendapat yang berbeda untuk seorang ibu dan bagi saya  Ibu mampu menjadi inspirasi  di kalah bimbang untuk menulis apa . Setiap saya memikirkan mu saya selalu bisa merangkai kata-kata indah berbentuk puisi itu . Terimakasih ibu , Terimakasih atas kasih saying mu itu  . Semoga anak mu yang hina ini bias membangkan mu suatu saat nanti . Amin Ya Robb..